Kejadian Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir
Abstract
Prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi sekitar (35-75%), semakin meningkat seiring pertambahan usia kehamilan. Setiap ibu hamil mempunyai alur pemikiran tersendiri seperti dalam hal minum tablet Fe selalu dianggap tidak mempunyai dampak terlalu serius dalam kehamilannya. Jenis penelitian adalah penelitian observasional dan Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil TM III di wilayah kerja klinik Akbar Medika sebanyak 51 ibu. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu hamil TM III sebanyak 45 ibu. Analisis data yang digunakan adalah uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yang mengalami anemia ringan (HB 8 gr% - < 11 gr%) sebanyak 48,9% (22 ibu) dan sebagian besar BBL normal 2.500 - 4.000 gram sebanyak 77,8% (35 bayi). Berdasarkan Hasil Uji Mann-whitney diketahui jika dilakukan penelitian dengan hasil kesimpulan ρ = 0,003 yang berarti ρ < α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan anemia defisiensi besi pada ibu hamil TM III dengan berat bayi lahir di wilayah kerja klinik akbar medika. Kebutuhan zat besi pada saat kehamilan meningkat. Bahkan kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume darah meningkat 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga memerlukan banyak zat besi. Diharapkan ibu hamil dapat memenuhi menu makanan sehat dan seimbang dan minum tablet besi, rutin memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui resiko tinggi serta mengetahui perkembangan janinnya di Pelayanan Kesehatan.Downloads
References
Dhona Anggraeni, (2022). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Stikes Majapahit Mojokerto
Departemen Kesehatan R.I. (2019). Program Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia Subur (WUS); (Safe Motherhood Project: A Partnership and Family Approach). Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Depkes.
Departemen Kesehatan R.I. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta
Departemen Kesehatan R.I. 2017. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar Puskesmas. Jakarta: Pusdinakes
Endang Kusumastuti, . (2022). Anemia dalam kehamilan. Kemenkes RI. Jakarta
Hastanti. (2016). Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Lawanga Kabupaten Poso.
Kemenkes . (2023). Buku saku pencegahan anemia pada ibu hamil dan remaja putri . Jakarta.
Noroyono Wibowo dkk. (2022). Anemia defisiensi besi pada kehamilan. Universitas Indonesia Publishing.
Purbadewi, L dan Ulvie, Y.N.S. 2019.Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang April 2013. Volume 2, Nomor 1.
Riwidikdo, H. (2020). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Siti Khuzazanah. (2023) Pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir Kemenkes. Jakarta
WHO. 2019. Nutrition : Iron Deficiency Anemia, www.who.int
Copyright (c) 2024 nunuk - nurhayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.