https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/issue/feed Jurnal Kebidanan 2024-10-21T06:25:46+00:00 Fera Yuli Setiyaningsih fera.yuli@stikesicme-jbg.ac.id Open Journal Systems <p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal Kebidanan</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> &nbsp;merupakan salah satu jurnal terbitan Institut Teknologi Sains dan Kesehatan Insan Cendekia Medika yang berisi artikel-artikel tentang ilmu kebidanan.<img src="/ojs/public/site/images/admin_ojs/jurnal_jib.jpg"></span></span></p> https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1375 Hubungan Supportive Environment dengan Peran Kader Posyandu dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat 2024-10-07T03:57:18+00:00 Laila Aminatus Sholikhah lailaaminatus@student.ub.ac.id Viera Wardhani vierawardhani1234@gmail.com Ratna Diana Fransiska ratnadiana123@gmail.com Diadjeng Setya Wardani Diadjengsetya123@gmail.com <p>P</p> <p>Posyandu diukur melalui cakupan SKDN, dengan salah satu indikator jumlah balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran balita (D/S). Pencapaian target SKDN di Kelurahan Pagentan tahun 2022 untuk balita yang memiliki KMS (K/S) adalah 41,9% dan balita yang datang dan ditimbang (D/S) adalah 41,9%, serta pencapaian target balita yang naik berat badannya dari seluruh balita (N/S) adalah 32% dari target 75%. Kader berperan penting dalam meningkatkan keberhasilan posyandu. Oleh karena itu, keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh peran kader itu sendiri. Tujuan penelitian ini<strong>, </strong>yaitu mengetahui hubungan <em>supportive environment</em> dengan peran kader posyandu dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan <em>cross-sectional </em>dengan menggunakan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 69 kader. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan <em>rank spearman</em>. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara komponen <em>supportive environment, </em>yaitu <em>reward and punishment </em>(<em>p-value</em> 0,044), dukungan keluarga (<em>p-value</em> 0,000), dukungan tokoh masyarakat (<em>p-value</em> 0,027), dan dukungan masyarakat (<em>p-value</em> 0,005) dengan peran kader posyandu dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, strategi yang tepat dibutuhkan untuk meningkatkan dukungan, seperti penyuluhan yang berkaitan dengan pentingnya peran kader posyandu</p> 2024-10-01T16:35:14+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1393 Pengaruh Pemberian Jus Nanas dan Madu Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas 2024-10-21T06:25:46+00:00 Maulia Fajar Rini sitishofiyah215@gmail.com Siti Shofiyah sitishofiyah215@gmail.com Emi Kusumawardani sitishofiyah215@gmail.com <p>Luka perineum merupakan perlukaan yang terjadi pada saat persalinan di bagian perineum karena adanya tekanan dari kepala bayi saat lahir. Ibu yang mengalami luka perineum harus dilakukan perawatan luka perineum untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan dan infeksi. Studi pendahuluan pada 22 ibu nifas yang mengalami luka perineum ada 8 ibu yang penyembuhan lukanya lebih dari tujuh hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus nanas dan madu terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Istikomah. S.Tr. Keb kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan two group posttest design. Populasi penelitian ini adalah ibu nifas yang mengalami luka perineum dengan teknik purposive sampling sejumlah 20 orang. Variabel dependentnya adalah luka perineum. Variabel independentnya adalah pemberian jus nanas dan madu. Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring dan tabulating. Analisa bivariat menggunakan uji independent T-test. Hasil penelitian didapatkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan jus nanas dan madu sebagian besar (60%) dengan penyembuhan luka perineum baik, pada kelompok perlakuan yang diberikan jus nanas dan madu seluruhnya (100%) dengan penyembuhan luka baik. Hasil analisa didapatkan p-value 0,025 &lt; 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulannya ada pengaruh pemberian jus nanas dan madu terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Istikomah.S.Tr.Keb kota Samarinda.</p> 2024-10-01T16:36:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1401 Perilaku Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pada Kala II Persalinan 2024-10-07T04:01:01+00:00 Mufida Dian Hardika mufidahardika1234@gmail.com Wida Rahma Arwiyantasari widarahma123@gmail.com <p>Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah suatu proses pengenalan pertama bayi baru lahir dengan proses menyusui langsung kepada ibu dimana bayi diletakkan di dada ibu dalam waktu 1 jam paska bayi dilahirkan.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) di Wilayah Kerja Puskesmas Bangunsari&nbsp; Kabupaten Madiun tahun 2024. Jenis penelitian deskriptif eksploratif. Populasi seluruh bidan yang sudah dilatih IMD sebanyak 25 bidan. Pengambilan sampel dengan total populasi. Variabel penelitian perilaku bidan dalam pelaksanaan IMD&nbsp; meliputi pengetahuan, sikap dan praktek. Untuk mengukur&nbsp;&nbsp; pengetahuan dan sikap menggunakan kuesioner tertutup dan terstruktur, sedang untuk mengukur praktek IMD dengan melakukan observasi saat responden menolong persalinan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian tingkat pengetahuan IMD didapatkan sebagian besar sangat baik sebanyak 17 orang (68%), baik sebanyak 5 orang (20%) dan cukup sebanyak 3 orang (12%). Tingkat sikap terhadap IMD menunjukkan bahwa sebagian besar bersikap positif sebanyak 19 orang (76%) dan bersikap netral sebanyak 6 orang (24%). Tingkat praktek IMD menunjukkan bahwa sebagian besar baik sebanyak 11 orang (44%), sangat baik 5 orang (20%), cukup 6 orang (24%, kurang sebanyak 3 orang (12%). Bidan yang prakteknya baik sebagian besar berusia dewasa dini, berpendidikan DIII Kebidanan,&nbsp; berpengetahuan sangat baik dan bersikap positif. Kesimpulan bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangunsari sebagian besar berpengetahuan sangat baik, bersikap positif dan prakteknya IMD baik. Bagi bidan sangat dianjurkan segera mempraktekkan IMD. Bagi peneliti lain dimohon&nbsp; meneliti faktor lain yang belum diteliti.</p> 2024-10-01T16:36:43+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1402 Sikap dan Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Implementasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2024-10-01T16:44:42+00:00 sundari sundari sundari4321@gmail.com Nisa Ardhianingtyas nisa1234@gmail.com Evita Widyawati evita123@gmail.com <p>Inisiasi Menyusu Dini merupakan langkah krusial dalam perawatan bayi baru lahir, yang dilakukan dengan memberikan ASI pertama (kolostrum) kepada bayi baru lahir dalam 60 menit pertama setelah kelahiran. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memberikan deskripsi yang jelas tentang sikap dan pengetahuan ibu hamil dalam implementasi inisiasi menyusu dini (IMD). Jenis penelitian ini deskriptif, dengan jumlah populasi ibu hamil trimester I – III sejumlah 50 ibu hamil, pengolahan data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 40 ibu hamil bersikap positif dan 35 ibu hamil berpengetahuan baik. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan program edukasi tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bagi ibu hamil, baik melalui kelas prenatal maupun penyuluhan di fasilitas kesehatan.</p> 2024-10-01T16:37:23+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1396 Pengaruh Praktik Pemberian Makanan Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun 2024-10-01T16:44:42+00:00 Nurul Azmi Arfan nurulazmiarfan123@gmail.com Devi Fitria Sandi fitriasandidevi@gmail.com Rizka Firdausi Nuzula rizkafirdauzi@gmail.com <p>Stunting merupakan masalah kesehatan global yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam periode awal kehidupan. Praktik pemberian makan dan pemberian ASI eksklusif merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara praktik pemberian makan dan kejadian stunting pada anak usia 1-2 tahun. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan sampel sebanyak 38 anak usia 1-2 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada ibu atau pengasuh mengenai praktik pemberian makan, pemberian ASI eksklusif, dan riwayat gizi anak. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk menentukan hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,5% anak mengalami stunting. Anak-anak yang tidak menerima ASI eksklusif dan memiliki frekuensi makan yang rendah lebih berisiko mengalami stunting dibandingkan dengan yang menerima ASI eksklusif dan memiliki frekuensi makan yang cukup (p&lt;0,05). Praktik pemberian makan yang buruk, termasuk tidak adanya ASI eksklusif, serta kualitas dan frekuensi makanan yang rendah, berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Peningkatan edukasi orang tua dan akses terhadap sumber makanan bergizi menjadi prioritas untuk menurunkan prevalensi stunting.</p> <p>.</p> 2024-10-01T16:38:17+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1394 Tingkat Pengetahuan Ibu Pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan Yang Mengalami Ruam Popok dengan Pampres 2024-10-01T16:44:42+00:00 mustalia mustalia mustalia2585@gmail.com <p>r</p> <p>Bayi memiliki kulit yang sangat peka dalam bulan-bulan pertama terutama di daerah yang berhubungan langsung dengan popok yaitu daerah paha, pangkal paha bagian dalam pantat, dubur dan sekitar kemaluan. Salah satu penyebab dari timbulnya ruam adalah terlalu lama tidak mengganti popok sekali pakai. Lebih dari separuh bayi di usia antara 0 bulan sampai 12 bulan terjadi ruam popok sedikitnya 1 kali dalam waktu 3 bulan. Penelitian ini adalah menganalisis pengetahuan ibu terhadap bayi usia 0-12 bulan yang mengalami ruam popok, diharapkan dengan mempelajari hal-hal tersebut diatas dapat dijadikan masukan bagi pengembangan pelayanan kesehatan. Jenis penelitian ini adalah observasional, menurut analisis datanya merupakan penelitian deskriptif dan menurut waktunya cross sectional. Besar sample 30 responden yang diambil secara total sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari-Maret 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan kurang berdasarkan pendidikan mayoritas berpendidikan SMA (56,3%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas adalah responden yang tidak bekerja berpengetahuan kurang (43,8%), sedangkan berdasarkan umur mayoritas 20-35 tahun berpengetahuan kurang (68,8%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang tentang ruam popok. Untuk itu tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan memberi penyuluhan tentang ruam popok yang umumnya di alami bayi usia 0-12 bulan.</p> 2024-10-01T16:38:53+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1392 Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Usia 3 -7 Hari Di PMB Hermin Aeng Panas Sumenep 2024-10-07T04:02:36+00:00 Nurul Abidah nurulabidah5758@gmail.com <p>Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi. Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus&nbsp; kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga mungkin sekali dapat mengakibatkan infeksi. Tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi usia 3-7 hari di BPS Hermin Aeng Panas Sumenep. Jenis penelitian ini adalah observasional yakni penelitian hanya mengamati tanpa melakukan intervensi pada subjek penelitian. Berdasarkan waktunya penelitian ini dikelompokkan dalam penelitian cross sectional. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Usia 3-7 di BPS Hermin Aeng Panas Sumenep pada tahun 2020 sebagian besar pada ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 23 ibu (47,9%). Bersikap positif sebanyak 27 ibu (56,3%) dan berperilaku positif sebanyak 32 ibu (66,7%). Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan.&nbsp; Berdasarkan Umur sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 5 ibu (62,5%) pada ibu berumur &lt;20 tahun. Berdasarkan Pendidikan sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 14 ibu (60,9%) pada ibu yang berpendidikan menengah (SMP/SMA/SMK). besar berpengetahuan kurang sebanyak 15 ibu (50%) pada ibu yang bekerja (petani, swasta, wiraswasta, PNS). Berdasarkan Paritas sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 4 ibu (57,1%) pada ibu grandemultipara (&gt;5 anak). Dari uraian di atas di simpulkan bahwa berpengetahuan kurang, bersikap positif dan berperilaku positif.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-10-01T16:39:30+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1400 Kejadian Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir 2024-10-01T16:44:43+00:00 nunuk - nurhayati nunuknurhayati79@gmail.com <p>Prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi sekitar (35-75%), semakin meningkat seiring pertambahan usia kehamilan. Setiap ibu hamil mempunyai alur pemikiran tersendiri seperti dalam hal minum tablet Fe selalu dianggap tidak mempunyai dampak terlalu serius dalam kehamilannya. Jenis penelitian adalah penelitian observasional dan Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil TM III&nbsp; di wilayah kerja klinik Akbar Medika&nbsp; sebanyak 51 ibu. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu hamil TM III sebanyak 45 ibu. Analisis data yang digunakan adalah uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yang mengalami anemia ringan (HB 8 gr%&nbsp; - &lt; 11 gr%) sebanyak 48,9% (22 ibu) dan sebagian besar BBL normal 2.500 - 4.000 gram sebanyak 77,8% (35 bayi). Berdasarkan Hasil Uji Mann-whitney diketahui jika dilakukan penelitian dengan hasil kesimpulan ρ = 0,003 yang berarti ρ &lt; α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan anemia defisiensi besi pada ibu hamil TM III dengan berat bayi lahir di wilayah kerja klinik akbar medika. Kebutuhan zat besi pada saat kehamilan meningkat.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Bahkan&nbsp; kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume darah meningkat 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga memerlukan banyak zat besi. Diharapkan ibu hamil dapat memenuhi menu makanan sehat dan seimbang dan minum tablet besi, rutin memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui resiko tinggi serta mengetahui perkembangan janinnya di Pelayanan Kesehatan.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-10-01T16:40:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1364 Akseptor KB Suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat ( Depoprovera ) Dengan Spotting 2024-10-01T16:44:43+00:00 Sri Winarti sriwinarti56502@gmail.com Nurul Azizah nurulazizah@umsida.ac.id <p><em>Spotting</em>/perdarahan bercak merupakan satu dari beberapa efek samping KB suntik 3 bulanan yang banyak dikeluhkan. Kontrasepsi yang berisi Depoprovera ( Depo Medroksiprogesteron Asetat) yang berisi 150 mg DMPA. Yang merupakan efek samping paling umum dari KB 3 bulan adalah adanya&nbsp; gangguan menstruasi, gangguan terrsebut yakni darah haid yang hanya berupa bercak. Hal itu di sebabkan karena terjadi&nbsp; pelebaran pembuluh darah kecil pada endometrium yang mana pembuluh darah &nbsp;itu berakhir&nbsp; rapuh sehingga menyebabkan perdarahan. jika progestagen kurang, keseimbangan stroma berkurang, maka akan&nbsp; terjadi perdarahan. Study kasus ini menerangkan bahwa Ny. I usia 37 tahun mengalami keluarnya darah / bercak darah dr vagina selama 2 minggu hal itu disebabkan oleh efek samping KB 3 bulan. Dari hasil analisa serta penanganan kasus tersebut pasien atau ibu sudah tidak mengalami spotting dan ibu masih tetap menjadi aseptor KB Depoprovera.</p> 2024-10-01T16:40:58+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.itskesicme.ac.id/index.php/jib/article/view/1403 Literarure Review Hubungan Pre Eklampsia dengan Hemorrhagic Post Partum 2024-10-07T04:04:05+00:00 Ni Wayan Herwati wayanherawati81@gmail.com inayatul aini umikina1985@gmail.com Dhita Yuniar Kristianingrum dhita123@gmail.com <p>Perdarahan postpartum merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian ibu di dunia. Identifikasi faktor risiko terjadinya perdarahan postpartum penting untuk mencegah keadaan yang mengancam nyawa tersebut. Penyebab lain yang cukup besar terhadap kesakitan dan kematian ibu adalah preeklampsia. Preeklampsia merupakan suatu penyakit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria yang berkembang setelah 20 minggu masa kehamilan. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan pre eklampsia dengan hemorrhagic post partum menurut data empiris lima tahun terakhir. Desain: Literature review. Sumber data: Pencarian menggunakan database BioMed, JMCH, SAGEpub, Science Directdan Google Scholar, jurnal dengan topik yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris 5 tahun terakhir mulai dari tahun 2016-2021. Review metode: Pencarian jurnal menggunakan PICOS dengan keyword yang sesuai dengan penulisan. Jurnal dipilih dengan seleksi jurnal, seleksi abstrak dengan kriteria inklusi, ekslusi sehingga ditemukan jurnal yang dapat direview. Hasil: Literature review dari 10 jurnal yang sudah terpilih semuanya sesuai studi empiris 5 tahun terakhir (Lill Trine Nyfløt, 2017), (AgustusanaYusof, 2019), (Ika Noverina Manik, 2017), (Yuliawati, 2016), (Dewi Yuliana, 2019), (Ita Herawati, 2017), (Fista Permata Putri, 2017), (Siti Nur Hidayati, 2019), (Zhi-Hua Zhou, 2018), dan (Katja Hannola, 2021). Semua refrensi jurnal tersebut menunjukkan ada hubungan pre eklampsia dengan hemorrhagic post partum. Kesimpulan pada 10 jurnal yang penulis riview semuanya menyatakan bahwa ada hubungan pre eklampsia dengan hemorrhagic post partum</p> 2024-10-01T16:43:34+00:00 ##submission.copyrightStatement##